Pagi ujan, siang sampe malem badai. Bikin bingung ngga tuh, kalau punya planning brasa di PHP. BMKG mengungkapkan fenomena ini bakal terjadi beberapa hari, karena akan masuk periode peralihan musim atau pancaroba.
Katanya musim hujan di beberapa wilayah Indonesia sudah terlewati. Khususnya Indonesia bagian selatan. Tapi kaya ngga berasa yah musim ujan kali ini. Kayanya lebih banyak panasnya daripada hujan. Inget nggak sekitar akhir bulan September sampai masuk awal Oktober itu, bener-bener panas terparah, padahal bulan itu jatahnya musim ujan. Sekarang Maret April udah mau perlaihan aja. Tapi ya mau gimana lagi, ini adalah pola peralihan musim, pagi terik sore ujan.
Pemicu dan Dampak Cuaca Akhir-akhir Ini
Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hari hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi ( pengangkatan masa udara ) dari permukaan bumi ke atmosfer, sehingga memicu terbentuknya awan. Nah kalau kondisi atmosfer nggak stabil, potensi pembentukan awan konvektif seperti awan Cumulonibus (CB) akan meningkat. Awan CB ini kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan ujan es. Bentuknya seperti bunga kol berwarna ke abuan dengan tepian yang jelas.
Untuk itu BMKG berpesan ke masyarakat perihal ini, karena diperkirakan akan berlangsung sampai april 2024. Masyarakat perlu waspada dan selalu antisipasi terhadap potensi cuaca ektrem ini. Karena dampak dari cuaca ini selain sakit seperti flu, batuk, demam, masuk angin juga bencana alam. Hujan terlalu lebat bisa memicu banjir dan tanah longsor.
Oh yaa ngga cuma waspada dampak yang paling dekat ini yaa, kita juga harus waspada dengan dampak jangka panjang pada penumpukan karbon di atmosfer. Cara waspadanya dengan pasang panel surya dari Sonus.id karena lagi ada promo panelnya di harga kurang dari 2 juta aja. Yuk manfaatin promo sekarang biar bermanfaat juga ke depannya. Segera lihat-lihat catalognya, atau bisa langsung konsultasikan ke admin Sonus.Id +6282180000575.